Selasa, 15 November 2016

Cara Menulis Daftar Rujukan



Cara Menuliskan Daftar Rujukan
          Bahan-bahan berupa buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dibaca dan dikutip baik langsung maupun tidak langsung harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada dasarnya unsur yang ditulis dalam daftar rujukan meliputi (1) nama penulis, ditulis nama akhir dulu, baru nama depannya tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.    Apabila nama penulis terdiri atas dua bagian ditulis dulu nama akhir diikuti koma lalu nama depannya diakhiri dengan tanda titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulis harus dicantumkan dalam daftar  rujukan. Berikut adalah contoh penulisan berbagai sumber rujukan yang biasanya dikutip dalam karya ilmiah. (Contoh-contoh setiap rujukan berikut bukan merupakan urutan).

1. Rujukan dari Buku
Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP Malang.

Strunk, W. dan White, E. B. 1979. The Elements of Style (3rd  ed.). New York: Macmillan.

Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.





2. Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Penulisan sama dengan rujukan buku ditambah dengan tulisan (Ed.) atau (Eds.)
Contoh:

Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Letheridge, S. & Cannon, C. R. (Eds.).1980. Bilingual Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praeger.

3. Rujukan dari Artikel yang Dimuat dalam Suatu Buku
Penulisannya, nama penulis artikel, tahun penerbitan. Kemudian judul artikel tanpa cetak miring, nama editor (Ed/s.), kemudian Judul buku kumpulannya dicetak miring, dan nomor halaman dalam kurung.

Contoh:

Hartley, J. T., Harker, J. O., and Walsh, D. A. 1980. Contemporary Issues and New Directions in Adult Development of Learning and memory. Dalam Poon, L.W. (Ed.), Aging in the 1980: Psychological Issues (hlm. 239-252). Washingtown, D. C.: American Psychological Association.

Hasan, M. Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.



4. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel ditulis dengan cetak biasa.  Kemudian nama jurnal (cetak miring), jurnal tahun ke berapa, nomor jurnal (dalam kurung), dan nomor halaman artikel tersebut.
Contoh:

Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1):33-47.


5. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM
Penulisannya sama dengan penulisan rujukan berupa artikel dalam jurnal, ditambah dengan penyebutan CD-ROM dalam kurung.

Contoh:

Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly Digital, 1997).


6. Rujukan dari Artikel dalam Surat Kabar atau Majalah
Jika ada nama penulisnya, nama penulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada), diikuti judul artikel (cetak biasa besar kecil), lalu nama surat kabar atau majalah (besar kecil cetak miring) dan nomor halaman. Jika tidak ada nama penulis, Nama surat kabar atau majalah di bagian awal (cetak biasa), diikuti tanggal, bulan, dan tahun, kemudian judul artikel ditulis cetak miring (besar kecil) diikuti nomor halaman.

Contoh:

Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6.

Suryadarma, S. V. C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer, IV (4):46-48.

Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3.



7. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga

          Judul atau nama dokumen diletakkan bagian awal dengan cetak miring diikuti tahun penerbitan dokumen, kota tempat penernitan, dan nama penerbit.
Contoh:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya. 

8. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga
          Nama lembaga penanggung jawab langsung diletakkan paling depan, diikuti dengan tahun, judul dokumen (cetak miring), nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan dokumen tersebut.

Contoh:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

9. Rujukan yang Berasal dari Karya Terjemahan
          Yang dituliskan terlebih dahulu adalah nama penulis asli, kemudian diikuti tahun penerbitan, judul terjemahan diikuti nama penerjemah, tahun terjemah, nama tempat penerbit terjemahan.
Contoh:

Ary, D., Jacobs, L. C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.

10. Rujukan yang Berasal dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tertulis di sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi (cetak miring diikuti pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, kemudian nama kota tempat perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi.



Contoh:

Sakdiyah, Mislinatul. 2001. Citra Wanita dalam Sinetron. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.


11. Rujukan yang Berasal dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya

          Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul makalah (cetak miring), kemudian dilanjutkan dengan pernyataan ”Makalah disajikan pada ….”, nama pertemuan, nama penyelenggara, tempat penyelenggara, tanggal dan bulannya.

Contoh:

Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli.

Syafi’ie, Imam. 1992. Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Penulisan Ilmiah. Makalah disajikan pada Seminar Sehari Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Malang, 5 Oktober 1992.

12. Rujukan yang Berasal dari Internet
          Bahan yang dapat dirujuk dari internet dapat berupa karya individual, artikel dari jurnal, bahan diskusi, atau E-mail pribadi. Cara merujuk bahan yang berupa karya pribadi mula-mula nama penulis, diikuti tahun, judul karya (cetak miring) diberi keterangan dalam kurung (Online), diakhiri dengan alamat sumber rujukan dan tanggal mengakses (dalam kurung). Jika yang dirujuk berupa artikel dari jurnal, setelah keterangan (Online) diikuti volume dan nomor jurnal. Jika yang dirujuk berupa bahan diskusi, nama penulis, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (cetak miring), keterang (Online), dan diakhiri alamat e-mail dan tanggal mengakses (dalam kurung).
Contoh:

Hitchock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. Asurvey of STM Online Journals, 1990-95: The Calm before the Storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.  html, diakses 12 Juni 1996).
Grifith, A. I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1, (http//olam.ed.asu.edu/ epaa/, diakses 12 Februari 11997).

Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List. (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 November 1995).

Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997.Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id).


Tabel dan Gambar
A. Penulisan Tabel
          Tabel yang cukup besar (lebih dari setengah halaman) harus ditempatkan pada halaman tersendiri, jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks.
          Tabel harus diberi identitas yang berupa nomor dan nama tabel dan ditempatkan di atas tabel. Jika tabel lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang di halaman berikutnya dan ditulis Lanjutan Tabel ….pada sisi kiri tiga spasi dari garis horisontal teratas tabel.
          Judul tabel ditulis dengan huruf besar kecil, tanpa diakhiri tanda titik. Beri jarak tiga spasi antara teks sebelum dan sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab sebagai identitas yang menunjukkan bab tempat tabel dimuat dan nomor urut tabel dalam bab tersebut.
Contoh:

Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa IKIP Malang Tahun 1995

          Ini menunjukkan bahwa tabel ini terletak di bagian Bab IV nomor urut pertama. Pengacuan tabel menggunakan angka, bukan menggunakan kata tabel di atas atau tabel di bawah ini.
          Garis paling atas dari tabel diletakkan 3 spasi di bawah nama tabel. Istilah yang digunakan dalam tabel seperti nomor, persen, frekuensi, dan sebagainya ditulis dalam bentuk singkatan (No., %, f). data dalam tabel diketik dengan spasi tunggal.Garis boleh digunakan kalau dipandang mempermudah pembacaan tabel.
B. Penyajian Gambar
          Istilah gambar      mengacu pada foto, grafik, chart, peta, diagram, bagan, dan gambar lainnya. Penyajiannya diatur sebagai berikut.
(1)   Judul gambar ditempatkan di bawah gambar. Cara penulisan judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.
(2)   Gambar harus sederhana untuk menyampaikan ide, tanpa disertai penjelasan tekstual
(3)   Gambar harus digunakan secara hemat. Terlalu banyak banyak dapat mengurangi nilai penyajian.
(4)   Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman ditempatkan di halaman tersendiri.
(5)   Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
(6)   Gambar diacu dengan menggunakan angka.
(7)   Penomoran gambar seperti penomoran tabel.

Bahasa dan Tanda Baca
Penggunaan Bahasa
          Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, lugas, tepat, dan formal, serta menggunakan ejaan (termasuk penulisan tanda baca) secara tepat. Uraian selanjutnya mengenai bahasa ilmiah dapat diikuti uraian pada “Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah” yang disajikan mendampingi sajian topik ini. 


Pencetakan atau Pengetikan Naskah

Kertas, Bidang Pengetikan, dan Jenis Huruf

          Kertas yang digunakan untuk mengetik karya ilmiah adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm), kuarto (21 cm x 28 cm), minimal 70 gram untuk skripsi, tesis, disertasi dan 60 gram untuk artikel, makalah, dan laporan penelitian.
          Margin kiri berukuran 4 cm, margin atas 3 cm, margin kanan 3 cm, dan margin bawah 3 cm. Tiap halaman berisi maksimal 26 baris teks berspasi ganda. Paragraf tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris. Pencetakan (print) dengan komputer hendaknya menggunakan printer deskjet, inkjet, atau laser. Tepi kanan boleh rata, namun agar diupayakan jarak antar kata cukup rapat. Kalau perlu sebuah kata dipenggal sesuai dengan pedoman pemenggalan kata.
          Jenis huruf (font) yang digunakan (dengan komputer) Times New Roman atau sejenisnya ukuran 12 point (untuk skripsi, tesis, disertasi) dan 10 point (untuk kutipan, abstrak, makalah dan artikel). Karya ilmiah jenis skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan laporan penelitian diketik dengan spasi 2 (ganda), sedangkan artikel diketik dengan menggunakan  spasi 1,5.

 

SUMBER BACAAN

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Artikel, dan Makalah Edisi Keempat. Malang: Universitas Negeri Malang.

Wahab, Abdul dan Lestari, Lies Amin. 1999. Menulis Karya Ilmiah. Surabaya: Airlangga University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar